Indonesia secara resmi mengajukan proposal kepada FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Indonesia menantang Inggris, Jepang, Qatar, Rusia, Portugal dan Spanyol.

Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mendaftarkan diri pada Senin (26/1) atau sehari sebelum batas waktu penutupan pendaftaran. Indonesia sudah memenuhi salah satu syarat FIFA, yakni memiliki stadion berkapasitas lebih dari 80.000 penonton untuk pertandingan pembuka dan final. Stadion utama Gelora Bung Karno saat ini dapat menampung 88.000 suporter dan telah digunakan untuk turnamen internasional antara lain final Piala Asia 2007.

"Ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang PSSI untuk kejuaraan Piala Dunia," sebut pernyataan PSSI. "Kami masih punya waktu 13 tahun mendatang, jadi mengapa kami tidak memberanikan diri mencalonkan diri sebagai tuan rumah?" kata Sekjen PSSI Nugraha Besoes seperti dikutip Reuters.

Pesaing lainnya antara lain Australia, trio Belgia-Belanda-Luxemburg, Kanada, China, Meksiko, dan Amerika Serikat. Tak satu pun negara di Amerika Latin boleh mengajukan diri sebagai tuan rumah di turnamen itu karena Brasil akan menjadi tuan rumah pada 2014. Negara-negara Afrika hanya boleh mendaftar untuk tuan rumah pada 2022.

Setelah menampung calon tuan rumah Piala Dunia, FIFA akan memberikan formulir penawaran sebagai tuan rumah dan berharap mendapatkan balasan paling lambat pada 16 Maret 2009. Kandidat tuan rumah harus memiliki sekurang-kurangnya 12 stadion dengan kapasitas penonton masing-masing 40.000 orang. FIFA kemudian akan mengumumkan siapa yang berhak menjadi tuan rumah pada Desember 2010.

Jika berhasil, Indonesia akan menjadi tuan rumah kedua di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan bekerja sama menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada 2002

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mari kita dukung negara kita Indonesia tercinta ini, tdk hny sarana&prasarana sj yg hrs d benahi tp moral, kedewasaan & sportivitas seluruh pecinta sepakbola tanah air...good luck Indonesia

Anonim mengatakan...

wah... asyik ya... tapi moral pemain klita dan penontonnya mesti bener2 dibenahi nih.

Aku setuju dengan pendapat fristy